Sambutan Natal Kevin

Kevin Ali Sesarianto
4 min readDec 24, 2017

--

Menjelang Natal, malam-malam Kevin selalu istimewa. Saat Hari Mama, surat yang Kevin tulis untuk Mama dan dipublikasikan di Instagram melalui fitur stories (memang sengaja untuk dipamerkan, bukan untuk mengurangi esensi dari sayang dan kangen terhadap Mama, tapi memang sudah jadi upaya Kevin untuk membuat mama-mama yang lain iri) berhasil membuat orang-orang rindu mama mereka masing-masing. Yang paling membuat senang, sekaligus haru, ialah ada dua teman yang menyampaikan pada saya sebagai berikut: “Mama Nita bahagia sekali punya putra seperti […] Kevin. Mungkin kalau suratnya dipublikasi, seluruh mama di dunia bisa cemburu,” dan, “I would be the happiest mother on earth reading that if I were the mother of Kevin Ali Sesarianto. Thank you: You just reminded me that I still have love for my mother.

Sambutan ini juga ditujukan untuk teman-teman yang dekat dengan hati Kevin. Ayu, misalnya, selalu punya banyak cerita yang mana dia sering tenggelam di dalamnya: ketika memulai cerita, Ayu dengan logat Jawa-nya yang kental dan penekanan suku kata khas Semarang meluapkan semangatnya. Ketika sudah mulai berjalan agak lama, kadang-kadang Ayu pindah gigi ke kesedihan. Di saat itu Ayu mulai meredup. Gerakan tangan yang selalu heboh dan dominan ketika bahagia tidak lagi ada. Dinamika Ayu menemani Desember Kevin. Syifa, di sisi lain, selalu tidak pernah bosan mengundang untuk main biliar. Kekalahan-kekalahan selalu menemui Syifa karena sifatnya yang takabur, meskipun, harus diakui, kemampuan Syifa lebih tinggi sedikit dibandingkan Kevin. Yang tidak kalah istimewa adalah Dio yang mengajarkan Kevin tentang high culture melalui paduan suara, kopi, busana, tulisan tangan, dan semangat belajar.

https://www.graphicmedicine.org/wp-content/uploads/2012/07/9781845295899.jpg

Tetapi sambutan ini juga tidak abai terhadap anjing hitam yang mewarnai Desember Kevin: depresi dan bunuh diri. Entah mengapa di bulan Desember ini Kevin banyak menemukan teman-teman Kevin yang berada dalam kesedihan mendalam, beberapa bahkan hingga tahap yang menghawatirkan Kevin. Namun, sambutan ini tidak ingin menebar bensin ke dalam api dengan mengumumkan nomor-nomor telepon yang dapat dihubungi ketika keinginan bunuh diri melanda seolah-olah teman-teman yang ingin bunuh diri akan membatalkan niatnya dengan melihat sederetan angka di Instagram stories. Sudah banyak yang menulis tentang ini di luar sana. Sambutan ini ingin memusatkan pada kasih sayang.

Saat Kevin sedih dan ditemani seekor anjing hitam, biasanya Kevin mengunjungi Google dan menanyakan hal yang tidak berani Kevin tanyakan ke orang lain. Lalu Kevin tiba di suatu laman yang ditulis oleh seorang perempuan yang menceritakan bagaimana bunuh diri yang dilakukan oleh mantan suaminya (sudah bercerai ketika kejadian) berakibat sangat negatif untuk dirinya. Sayangnya, Kevin tidak menyimpan laman tersebut. Namun, yang menurut Kevin paling penting ialah perkataan dari perempuan tersebut, bahwasanya

Love around you is very often shy and quiet, reluctant to show itself until it is too late.

Menurutnya, dan Kevin setuju, cinta orang-orang di sekitar kita sifatnya malu-malu dan dalam diam. Jarang sekali ada orang, kecuali berada dalam hubungan yang spesial, yang berkata pada temannya bahwa ia menyayanginya. Kasih sayang orang tidak bekerja sedemikian rupa, tapi terselip di jeda antar-kata. Misalnya, ada sayang yang terselip dalam kalimat seorang ibu kepada anaknya yang masih balita sebelum diantar oleh ayahnya ke sekolah: “Jangan lupa bekalnya, Sayang.” Atau, misal lain, antar-teman dekat: “Lu kok lama banget sih bales chat-nya?”, yang jika diteruskan, tapi tidak diucapkan, “Gua kan kangennya dari tadi.”

Namun, Kevin teringat juga dengan tweet yang dikirim oleh salah satu teman yang Kevin sayang: Tidak bisa kita memilih-milih kasih sayang sesuai yang kita mau. Kevin setuju dalam batas bahwa memang tidak semua orang bisa menyayangi kita sesuai yang kita mau. Namun, bukan berarti kita tidak bisa meminta kasih sayang. Orang depresi bisa jadi karena merasa tidak ada orang yang peduli dengan dirinya – tidak ada yang sayang. Kevin pikir tidak ada salahnya ketika orang yang hampir mati karena kekurangan kasih sayang meminta kasih sayang: “Ajak gua makan dong,” atau, “Besok ke Tembalang gak?”, atau, “Boleh main ke kost gak?” Seperti cinta yang diam dan malu-malu, permintaan tolong (reaching out for help) dari orang yang depresi juga diam dan malu-malu, sampai kadang-kadang kita terlalu terlambat untuk paham.

Yang agak membingungkan adalah ketika teman kita yang depresi ini tidak memberikan petunjuk apapun. Teman Kevin mengatakan pada Kevin tentang alasannya tidak mencoba berbicara pada teman Kevin yang lain yang jelas-jelas mengatakan bahwa ia sedang depresi: “Takut salah ucap.” Kevin paham mengapa teman Kevin berpikir demikian. Ia semata-mata tidak ingin mengganggu kedaulatan diri dari yang bersangkutan. Prinsipnya, selama teman tersebut tidak meminta bantuan yang jelas, kita tidak boleh sok tahu keadaannya dan sok memberikan bantuan dari persepsi kita yang belum tentu benar.

Namun, Kevin lebih setuju dengan pendapat lembaga swadaya masyarakat di Indonesia dalam bidang pencegahan bunuh diri. Mereka memiliki sebuah kelompok tugas yang bertujuan untuk mengintervensi orang-orang yang berniat bunuh diri. Ada kalanya orang yang ingin bunuh diri karena lelah dengan ketidakpedulian orang di sekitarnya lelah juga dengan mencari bantuan. Yang paling etis dari kita sebagai anggota dari society adalah menerabas kedaulatan diri orang yang ingin bunuh diri tersebut dan memberitahu padanya melalui cara yang kita rasa paling benar bahwa kita peduli. “Temenin makan di burjo yuk. Udah lama nih kita gak ngobrol,” misalnya.

Mengingat semangat Natal yang damai dan penuh kasih ini, kita dimintai tolong untuk mengasihi tetangga kita. Agama lain juga meminta kita untuk peduli sesama. Runtuhnya iman seseorang, titah salah satu agama, adalah ketika ia bisa tidur dalam keadaan kenyang ketika ia tahu bahwa tetangganya kelaparan. Menurut Kevin, titah tersebut bisa diperluas ke dalam kasus kasih sayang ini. Runtuhnya iman seseorang pada Tuhan adalah ketika ia bisa tidur dan menjalani hari seperti biasa padahal ia tahu ada temannya yang berada di titik antara pandangan kosongnya dan tali tambang.

Selamat Natal, teman-teman Kevin yang hatinya baik.

--

--

Kevin Ali Sesarianto
Kevin Ali Sesarianto

Written by Kevin Ali Sesarianto

IR student once again. I’m writing without having to be a writer.